Sabtu, 25 April 2020

Kesempatan dan Keputusan

 Affiliate Marketing


Kata bijak yang berbunyi "Hidup ini bertabur kesempatan yang meminta kita untuk memberi keputusan" mempunyai dua inti pengertian yaitu kesempatan dan keputusan. Apakah benar hidup ini bertabur kesempatan ? Pertama-tama, berfikirlah positif. Jangan melihat kesulitan yang sekarang sedang kita hadapi. Kedua, lihatlah disekeliling kita, perhatikanlah apa yang kita gunakan. Apa yang kita lihat, mungkin itu hiasan dinding, gelas kopi yang sedang kita nikmati, makanan kecil yang ada di meja yang menemani kita ngopi. Dan masih banyak lagi barang yang ada disekitar kita.

Selanjutnya....apakah kita mengeluarkan uang untuk mendapatkan itu semua ? 

Jawabnya: IYA !!!

Kemana uang itu mengalir ? Kepada produsen, kepada pengecer, kepada penjual dan......semuanya itu terjadi setiap hari, berulang, bergerak membuat sebuah irama. Kitapun terus bekerja keras, mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan kita. Membeli, menggunakan, menghabiskan atau membuang barang-barang tersebut jika sudah tidak kita butuhkan lagi. 

Seandainya sebagian saja dari apa yang kita lihat tadi, kita yang menjadi pemainnya, kita yang ikut terlibat didalamnya.....maka uang itu mengalir ke kantong kita. Jadi, apapun yang kita lihat adalah uang. Jika dan hanya jika - kita tahu bagaimana untuk ikut didalamnya sebagai pemain untuk menggerakan irama tadi. Dengan demikian, hidup ini bertabur kesempatan tadi ternyata memang benar, tapi bertaburan untuk orang lain. Bukan untuk kita karena kita belum tahu cara untuk membuat keputusannya, cara untuk bisa mengambil kesempatan yang bertaburan ini.

Bagaimana jika ada kesempatan salah satu peluang usaha seperti tadi diatas ditawarkan kepada kita ?

Sebagian besar kita beralasan, untuk pembenaran diri kita. Karena pada dasarnya kita yang memiliki ego tidak pernah mau disalahkan. Bahkan jika nyata-nyata salahpun masih berusaha berkilah dengan membuat seribu alasan. Dalih yang sering kita dengar adalah: kami tidak memiliki cukup modal. Waktu kami habis untuk bekerja dari pagi sampai sore, habis waktu kami untuk ngurus rumah, suami dan anak-anak. Sepertinya kami tidak berbakat kalau jualan itu, tidak berbakat untuk bergabung dalam komunitas ini. Kami tidak tertarik, karena sepertinya sulit dilakukan......dan bla...bla...bla. (?)

Lalu sebenarnya, kesempatan seperti apa yang diharapkan oleh kamu ?

Hidup terus berjalan, kebutuhan akan sandang, pangan, papan terus kita butuhkan. Pendapatan yang kita terima tidak lagi bisa mengimbangi kenaikan harga-harga barang pokok. Karena kenaikan harga barang lebih tinggi secara umum dibandingkan dengan kenaikan gaji. Dan berita buruknya, biasanya harga barang tidak akan pernah turun, tetapi gaji/ pendapatan punya peluang untuk turun. Baik nilainya secara kuantitas maupun nilainya secara kualitas. Ada yang bisa memberikan bukti ? harga barang yang pernah turun dari tahun sebelumnya ?

Nah lho...... sekarang kita harus bagaimana ?

Lihatlah dari berbagai macam sudut pandang, karena kita akan melihat banyak peluang dan kemungkinan ...... yang mungkin belum kamu tau sebelumnya. Tidak ada yang tidak mungkin, akan tetapi keterbatasan pengetahuan kitalah yang membuat banyak hal yang terlihat tidak mungkin. 

Beberapa langkah awal yang bisa kita lakukan adalah:
1. Membuka diri untuk melakukan perubahan agar hidup lebih baik adalah salah satu cara untuk bisa menerima informasi. 
2. Mengikuti grup/ kelompok yang memiliki visi untuk menambah wawasan, terutama untuk bidang yang kita sukai. Misalkan, kita suka akan tanaman anggrek, bergabunglah dengan komunitas pecinta anggrek.
3. Cari informasi sebanyak mungkin untuk bidang yang kita sukai/ merupakan hobi. Karena tidak menutup kemungkinan dari hobi bisa menjadi duit.

Sementara itu dulu.....supaya tidak bosan dan jadi penasaran. Dan dengan penasaran akan berkunjung lagi ke blog ini untuk membaca kelanjutan ceritanya. Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk mulai berfikir dan mencari cara meraih kesempatan dengan membuat keputusan yang tepat. 

Semoga............!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar