Kamis, 21 Mei 2020

Cara bertindak Kreatif (bag. akhir)

Tulisan ini merupakan bagian ke 3 (bagian akhir) dari 2 tulisan sebelumnya dengan judul yang sama. Sebuah ide/ gagasan akan tetap menjadi sebuah ide jika tidak dilakukan dalam suatu tindakan. Dengan dilakukannya tindakan atas sebuah gagasan, kita akan tahu sejauh mana tingkat keberhasilan dari gagasan tersebut. Perbedaan hasil yang akan diterima untuk sebuah tindakan yang direncanakan dengan persiapan sebelumnya akan berbeda dengan hasil yang akan dicapai dari sebuah tindakan yang dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Satu hal yang harus diyakini oleh kita adalah bahwa semua orang itu mempunyai kemampuan kreatif. Baik cara berpikir ataupun cara-cara kita bertindak. Persoalan yang sering terjadi adalah kita seringkali ragu, apakah suatu ide yang kita gagas tersebut akan berhasil atau tidak. Yang kedua, banyak terjadi setelah memiliki ide yang kreatif tetapi tidak dilanjutkan dengan tindakan nyata. Sehingga konsep yang ada tetaplah menjadi konsep, tidak diwujudkan dalam suatu tindakan.

Bertindak kreatif tidak dapat dipisahkan dari proses penyusunan/ ururtannya. Sejak awal munculnya ide atau pencarian ide, dilanjutkan dengan rancangan yang dibuat dalam suatu kerangka berpikir kreatif dalam sebuah catatan secara urut. Tahap selanjutnya adalah menguji asumsi-asumsi yang mungkin atau memiliki besar kemungkinan berhasil. Dalam proses ini akan terjadi "Trial and Error" dalam pengujiannya untuk mendapatkan hasil yang mendekati kesempurnaan menurut pandangan kita. 

Bisa saja terjadi pada tahap proses pengujian asumsi ini, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan metode trial and error memungkinkan kita untuk melakukan uji coba lagi dengan cara yang berbeda. Jika kamu ingin hasilnya berbeda, coba lakukan dengan cara yang berbeda pula. Jangan mudah untuk menyerah karena pada saat kita tidak berhasil, bisa terjadi ide-ide baru akan bermuculan saat kita mencoba dengan cara yang tidak sama. 


Satu cara yang dianggap tidak tepat, akan digantikan dengan cara lain yang ditimbang memiliki peluang lebih baik pada tingkat keberhasilannya. Proses inilah yang akan terus dilakukan (penyempurnaan), meskipun ditahap tertentu kita sudah bukan lagi uji coba akan tetapi sudah pada tahap penerapan dan pelaksanaan di lapangan. Dalam perjalanan waktu tidak menutup kemungkinan akan ditemukan ide/ gagasan baru yang lebih baik. Atau karena suatu keadaan dimana kita harus melakukan penyesuaian dikarenakan memang hal tersebut harus dilakukan.

Beberapa bidang yang terkait kepada membangun imajinasi dan bertindak secara kreatif tidak dapat didelegasikan pengerjaannya kepada orang lain. Jadi dari awal hingga akhir harus direncanakan, disusun dan dibuat oleh kita yang membuat ide kreatif sejak dari awal. Misalkan, seorang penulis buku novel, pelukis, pembuat naskah drama, dan lain sebagainya.

Satu hal yang perlu diingat adalah kita akan terus berusaha untuk mengembangkan sikap merespon positif-kreatif untuk menghadapi setiap keadaan. Yang dimaksud merespon positif-kreatif adalah melihat setiap hasil yang dicapai dengan pikiran positif, mengubah hal-hal buruk yang terjadi diubah menjadi baik. Melihat setiap persoalan/ masalah menjadikannya peluang dengan cara mencari ide/ gagasan kreatif yang baru.

Last but not least, carilah lingkungan komunitas yang bisa membangun perkembangan kreativitas kita karena ada ungkapan yang mengatakan: " Tindakan kreatif akan berkembang dalam suatu lingkungan yang terdapat stimulasi, umpan balik dan kritik konstruktif dalam situasi komunitas yang penuh kreativitas " (Anonim)

Semoga bermanfaat....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar